Senin, 04 Oktober 2010

rs

Judul TA hendaknya singkat dan jelas menunjukkan masalah penelitian, diketik dengan huruf besar (kapital) dan tidak boleh disingkat, format ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik (huruf v)

dszd

Halaman sampul depan memuat antara lain judul TA, jenis laporan, lambang AMIK Cipta Darma Surakarta , nama dan nomor pokok mahasiswa, nama perguruan tinggi dan tahun dipertahankan.

(lampiran 1)

trette

panduan penyusunan tugas akhir

awal

lBagian awal memuat halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, berita acara ujian TA, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar lampiran, arti lambang dan singkatan, dan intisari.

coba

....,,,coba

Kamis, 01 Juli 2010

Segmentasi Pasar Produk COSMOS

Nama rice cooker, magic jar, serta magic com, kini tak asing lagi bagi masyarakat. Tiga jenis perlengkapan dapur itu mulai banyak dimanfaatkan masyarakat, khususnya yang tak punya banyak waktu untuk memasak, atau mereka yang menginginkan menu makanan tetap hangat.
Rice cooker dan magic com dan yang sudah dikenal cukup lama ini, memudahkan penggunanya untuk memasak nasi lebih cepat atau agar makanan tetap dalam kondisi hangat. Mengingat tingginya kebutuhan masyarakat, tidak mengherankan jika produk-produk itu di sejumlah pusat penjualan barang elektronik banyak diserbu.

Sutiono, pedagang elektronik di kawasan Jl Gajahmada Sidoarjo menuturkan, selama ini penjualan magic jar memang cukup tinggi. Rata-rata dalam sehari paling tidak permintaan produk itu bisa sekitar 8-10 unit.

“Produk perlengkapan dapur seperti, kompor gas, magic jar dan blender, selama ini kontribusinya sekitar 20 persen dari total penjualan di tempat kami. Magic jar permintaannya cukup besar,” ulasnya, Minggu (1/11).

Menurut Sutiono, produk yang hampir sama fungsinya dari magic jar adalah rice cooker dan magic com. Permintaan kedua produk ini, diakuinya, memang tak setinggi magic jar. Alasannya, masyarakat masih beranggapan bahwa memasak nasi dengan menggunakan listrik akan banyak menyedot energi listrik.

Selain itu, ada anggapan bahwa produk magic com yang berfungsi untuk memasak sekaligus menghangatkan, tak tahan lama. “Padahal anggapan itu tak benar. Ada beberapa produk yang penggunaan listriknya sangat irit. Pun demikian, tergantung bagaimana kita menggunakannya, kalau sesuai aturan ya bisa awet,” ungkapnya.

Ada beberapa merek yang selama ini aktif mengeluarkan produk barunya di segmen tersebut, seperti Cosmos, Yong Ma, Sanken, Philips dan Panasonic. Soal harga, Sutiono mengaku, perbedaan harga antara magic com, rice cooker dan magic jar sebetulnya beda tipis, bahkan ada beberapa produk yang relatif sama.

“Namun untuk pembeli kita yang notabene segmen menengah bawah rata-rata meminati produk magic jar di kisaran harga Rp 200.000-250.000 per unit,” jelas Sutiono.
Direktur UFO Electronics Poedji Harixon mengakui, penjualan perangkat rumah tangga (home appliance) termasuk perlengkapan dapur selama ini terjadi fluktuatif, kadangkala penjualannya ramai tapi terkadang juga mengalami kelesuan.

“Untuk produk yang kecil, seperti blender, rice cooker, magic jar maupun magic com, biasanya cenderung ramai menjelang bulan puasa dan Lebaran, serta Tahun Baru,” imbuhnya.

Mulai Bergeser
Tak beda dengan Sutiono, Poedji juga mengakui, dari tiga produk perlengkapan dapur itu, produk magic jar merupakan yang tertinggi penjualannya. Budaya masyarakat untuk tetap melakukan cara tradisional dalam memasak nasi masih tinggi.
“Namun seiring dengan perkembangan teknologi, kesibukan serta kepraktisan, lambat laun peminat magic com juga meningkat,” ucapnya.

Keraguan konsumen akan kualitas dan ketahanan produk magic com maupun magic jar, diakui Poedji, kini mulai terkurangi dengan inovasi baru, layanan purna jual, serta masa garansi yang diberikan produsen.

Ia meyakinkan, pasar produk perlengkapan dapur masih cukup besar dan permintaannya pun terus meningkat. Itu pula yang mendasari sejumlah produsen masuk di pasar itu. “Selain ketiga produk itu, masih banyak produk dan merek yang bermain di pasar kebutuhan dapur, seperti microwave, pemanggang roti, mixer,” timpalnya. dio

Analisa Iklan Produk Mie Instan

Pasar mie instant di Indonesia dapat dikelompokkan menurut kisaran harga jual produk. Berdasarkan evaluasi data penjualan divisi penelitian dan pengembangan indofood, segmen bawah untuk harga kurang dari Rp 200,00 per bungkus mencakup kira-kira 15% dari seluruh pasar mie instant. Indofood mengaku menguasai pangsa pasar dengan merk Indomie, Supermie,dan Sarimie

Di kelas menengah yang harganya Rp 200,00 sampai dengan Rp 300,00 perbungus, Indofood menyerbu dngan merk Indomie spesial, Supermi, dan Sarimi. Inilah segmen pasar terbesar yakni mencapai 70% dari produk indofood.

Di kelas atas, Indofood menawarkan produknya di atas Rp 300,00 dengan merk Indomie Special Quality dan Supermi Super. Produk Indofood ini hampir tidak memiliki tandingan karena 99% pangsa pasar di kelas ini dikuasai Indofood.

Dominasi Indofood dalam bisnis mie instant didukung oleh adanya kebijakan pemerintah yang bersifat protektif, yaitu dengan memasukkannya dalam Daftar Negatif Investasi (DNI) yag berarti pemerintah tidak mengizinkan investasi baru.

Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood dalam memasarkan produknya adalah Concentric Diversfication Strategi. Strategi ini dilakukan dengan menambah produk yang baru tetapi masih saling berhubungan. Ini terlihat dari semakin banyaknya produk mie instant yang dihasilkan yang disesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar. Selain itu dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan rasanya.

Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi. Hingga saat ini produk mie instant yang dihasilkan PT Indofood rata-rata 9.7 milyar bungkus per tahun,dengan klasifikasi peruntukan seperti yang telah dijelaskan di atas.